Intraday Short Selling: Semua yang Perlu Anda Ketahui

20/03/2024 By sukaitu@gmail.com 0

RedaksiBali.comBursa Efek Indonesia (BEI) bersiap meluncurkan layanan Intraday Short Selling, sebuah langkah yang ditunggu-tunggu dalam dunia investasi di Indonesia. Apa arti dan implikasi dari kehadiran layanan ini? Mari kita bahas lebih lanjut.

Apa itu Intraday Short Selling?

Short selling, atau jual kosong, adalah strategi perdagangan saham di mana investor menjual saham yang belum mereka miliki dengan harapan harga saham akan turun, dan mereka dapat membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah. Ini adalah strategi berisiko tinggi yang sering digunakan oleh investor berpengalaman. Intraday short selling adalah bentuk transaksi short selling yang dilakukan dalam satu hari perdagangan. Investor menjual saham di pagi hari dan harus membelinya kembali sebelum pasar ditutup. Ini adalah langkah penting yang membuka pintu bagi investor untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi harga saham dalam satu hari perdagangan.

Persiapan BEI untuk Intraday Short Selling

Meskipun short selling telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 55 Tahun 2020, namun hingga saat ini belum ada Anggota Bursa (AB) yang memiliki izin short selling. Namun, BEI berencana untuk melonggarkan persyaratan transaksi short selling di Indonesia. Salah satu poin yang dilonggarkan adalah mengenai uptick rule, yang sebelumnya mengharuskan harga short selling lebih tinggi dari harga terakhir. Langkah ini diharapkan akan membuat perdagangan lebih lancar dan fleksibel.

baca juga ….

Risiko dan Tantangan Intraday Short Selling

Meskipun menjanjikan potensi keuntungan yang besar, Short Selling juga memiliki risiko yang tinggi. Salah satu risiko utamanya adalah jika harga saham malah naik setelah investor menjual sahamnya, investor harus membeli kembali saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi, menyebabkan kerugian.

Contoh Transaksi Short Selling

Mari kita ilustrasikan dengan contoh sederhana. Trader A meminjam 1.000 saham emiten X dari sebuah sekuritas dengan harga Rp5.000 per lembar atau total Rp5.000.000. Trader tersebut menjual saham tersebut dengan harga Rp5.000.000 dan kemudian membeli kembali saat harga turun menjadi Rp4.000 per lembar, dengan total Rp4.000.000. Dalam hal ini, trader akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp1.000.000. Namun, risiko terbesar terletak pada kemungkinan harga saham naik, yang akan menyebabkan kerugian bagi investor.

Kesimpulan

Intraday Short Selling adalah langkah penting dalam pengembangan pasar modal Indonesia. Meskipun menawarkan peluang keuntungan yang menarik, investor harus memahami risiko yang terlibat dan melakukan analisis yang cermat sebelum terlibat dalam transaksi semacam itu. Dengan pengenalan Intraday Short Selling, BEI membuka pintu bagi investor untuk lebih memanfaatkan fluktuasi pasar dalam satu hari perdagangan. Dengan pemahaman yang baik tentang strategi ini, investor dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan risiko dalam mengembangkan portofolio investasi mereka.