Siapa yang Layak Menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan?

RedaksiBali.com – Kabar tentang kemungkinan mundurnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dari Kabinet Indonesia Maju telah menjadi sorotan utama dalam beberapa waktu terakhir. Jika kepergian beliau menjadi kenyataan, ada tiga tokoh yang dianggap layak untuk mengisi posisi Menteri Keuangan. Menurut kalangan ekonom, tiga tokoh tersebut adalah mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri dan Bambang Brodjonegoro, serta Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara.

Wahyu Widodo, seorang ekonom dari Universitas Diponegoro (Undip), berpendapat bahwa ketiga nama tersebut dianggap ideal karena mereka tidak memiliki afiliasi politik yang kuat, bahkan bisa dikatakan sebagai akademisi murni yang telah diakui secara internasional. “Sejarah menunjukkan bahwa Menteri Keuangan yang ideal adalah seseorang yang bukan hanya akademisi atau setidaknya tidak berafiliasi secara politis, tetapi juga memiliki visi yang jelas dan mampu melihat kondisi fiskal baik domestik maupun global,” ujar Wahyu kepada CNBC Indonesia.

Wahyu menjelaskan bahwa Chatib, sebagai mantan Menteri Keuangan, tidak akan kesulitan dalam melaksanakan tugasnya, terutama dalam merumuskan kebijakan fiskal yang sehat di tengah situasi politik yang tidak menentu. Lebih lanjut, Wahyu menyatakan bahwa Chatib sudah dikenal secara internasional, sehingga pengumuman namanya sebagai pengganti Sri Mulyani akan memberikan kepastian bagi pelaku pasar keuangan.

Begitu pula dengan Bambang Brodjonegoro dan Suahasil Nazara, keduanya juga memiliki rekam jejak yang baik. Esther Sri Astuti, seorang ekonom yang juga direktur program Institute for Development of Economics and Finance (Indef), juga menyebutkan nama-nama tersebut. Namun, ia tidak melibatkan Bambang Brodjonegoro sebagai kandidat yang memiliki karakter kuat seperti Chatib dan Suahasil. “Chatib dan Suahasil sudah memiliki pengalaman yang cukup, jaringan internasional yang luas, serta pemahaman yang mendalam dalam bidang fiskal,” ucap Esther.

Namun, Esther menekankan bahwa jabatan menteri adalah jabatan politis, sehingga penting bagi calon menteri untuk dikenal dan diterima oleh para petinggi partai politik. Di sisi lain, Eddy Junarsin, seorang ekonom dari Universitas Gajah Mada (UGM), lebih cenderung menganggap Suahasil Nazara sebagai kandidat yang paling cocok menggantikan Sri Mulyani karena pengalamannya sebagai wakil menteri keuangan yang telah terbukti kredibel, terutama selama masa pandemi Covid-19.

Eddy juga menekankan bahwa dalam situasi saat ini, tidak ada waktu yang cukup untuk memperkenalkan nama baru di luar Kementerian Keuangan. Oleh karena itu, opsi terbaiknya adalah memilih wakil menteri keuangan sebagai menteri ad interim. Meskipun begitu, Eddy menegaskan bahwa yang perlu dipertimbangkan oleh Presiden Jokowi adalah menjaga soliditas kabinetnya, bukan hanya sekadar melepas Sri Mulyani. Soliditas ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan politik selama masa Pemilu atau Pilpres 2024.

Karakteristik Sosok Ideal

Sementara itu, Bhima Yudhistira dari Center of Economic and Law Studies (Celios) dan Mohammad Faisal dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia lebih memilih untuk menyebutkan kriteria yang diperlukan untuk calon menteri keuangan pengganti Sri Mulyani. Menurut Bhima, calon tersebut harus memiliki rekam jejak yang solid dalam pengelolaan fiskal dan jaringan internasional yang luas. Bhima juga menyoroti perlunya menjaga prinsip-prinsip teknokratis dalam kebijakan ekonomi.

Mohammad Faisal menekankan bahwa Sri Mulyani bukanlah satu-satunya orang yang mampu mengemban peran sebagai menteri keuangan. Namun, calon tersebut harus memiliki integritas, kompetensi dalam pengelolaan makroekonomi dan fiskal, serta kemampuan interpersonal yang baik.

Dengan demikian, meskipun isu tentang kemungkinan mundurnya Sri Mulyani menjadi perhatian utama, diskusi tentang siapa yang akan menggantikannya seharusnya lebih difokuskan pada kriteria dan karakteristik sosok ideal yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.