Prospek Gencatan Senjata di Gaza Semakin Memudar, Israel Bersikeras untuk Melancarkan Serangan ke Rafah

19/02/2024 By sukaitu@gmail.com 0

RedaksiBali.com – Upaya mencapai gencatan senjata di Gaza semakin suram karena Israel menegaskan keinginannya untuk menyerbu Rafah, mengabaikan seruan dunia internasional untuk menghentikan serangan. Pemerintah Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, yang berperan sebagai mediator dalam konflik antara Israel dan Hamas, menghadapi tantangan yang semakin rumit dalam negosiasi gencatan senjata.

Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, menyampaikan kepesimismannya terhadap prospek gencatan senjata di Gaza. Ia menyoroti bahwa permintaan negara-negara lain untuk pembebasan sandera oleh Hamas telah menyulitkan negosiasi tersebut. Al-Thani menegaskan bahwa gencatan senjata seharusnya diprioritaskan untuk kemanusiaan, sementara masalah pembebasan sandera dapat dibahas secara terpisah.

Peristiwa yang memperumit situasi adalah masih adanya 120 warga Israel yang disandera oleh Hamas, dengan sekitar 250 orang disandera dalam serangan “Badai Aqsa” ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Dalam konteks ini, Israel mengancam untuk menyerbu Rafah, yang diyakini sebagai benteng terakhir Hamas dan tempat sandera disekap.

baca juga ….

Ramalan Shio Tahun Baru China 2575: Tahun Naga Kayu

Virus Covid-19 Varian JN.1: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Barito Renewables Akan Mengakuisisi PLTB Sidrap untuk Menguatkan Portofolio Energi Terbarukan

Sesi Khusus Majelis Umum PBB Bahas Konflik Gaza: Respons Terhadap Serangan Israel

Meskipun AS, sekutu Israel, menekankan agar Israel tidak menyerang Rafah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk mengindahkan seruan tersebut. Israel menolak persyaratan negosiasi dari Hamas, termasuk penarikan pasukan Israel dari Gaza, izin untuk membawa bantuan sosial ke Gaza utara yang terdampak kelaparan, dan pembebasan tahanan Hamas oleh Israel.

Pada saat yang sama, di Gaza, pertempuran masih terus berlanjut di Khan Younis. Tentara Israel menyerbu Rumah Sakit Nasser dengan dalih adanya sandera di sana, sementara laporan dari saksi mata menyebutkan bahwa tentara menembaki orang-orang yang bergerak.

Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan, dengan jumlah korban jiwa yang terus meningkat. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, ribuan warga Palestina tewas akibat serangan Israel, sementara Hamas juga melancarkan serangan yang menewaskan warga Israel dan warga asing.

Dengan eskalasi konflik yang terus berlanjut, prospek tercapainya gencatan senjata di Gaza semakin suram, sementara masyarakat Palestina terus menderita akibat bencana kemanusiaan yang terus berlangsung.