Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok dan Kelangkaan Pangan Jelang Pemilu

13/02/2024 By sukaitu@gmail.com 0

RedaksiBali.com – Pemilihan Umum 2024 telah mendekati, dan sejumlah harga bahan pangan pokok mengalami peningkatan yang signifikan. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat bahwa beberapa bahan pokok strategis seperti beras, cabai, minyak goreng, daging ayam, sapi, dan kedelai telah mengalami kenaikan harga per 13 Februari 2024.

Harga beras premium naik sebesar 0,76 persen menjadi Rp15.870 per kg, sementara harga beras medium naik sebesar 0,29 persen menjadi Rp13.870 per kg. Kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit merah, yang naik sebesar 3,69 persen menjadi Rp48.330 per kg, dan cabai merah keriting, yang naik sebesar 4,59 persen menjadi Rp56.030 per kg. Selain itu, harga telur ayam juga meningkat sebesar 0,98 persen menjadi Rp28.790 per kg, sedangkan harga daging merah naik sebesar 0,6 persen menjadi Rp134.760 per kg. Terdapat juga kenaikan harga minyak goreng sebesar 0,06 persen menjadi Rp17.430 per liter, dan harga kedelai impor naik sebesar 0,67 persen menjadi Rp13.470 per kg.

Kenaikan harga bahan pangan ini menjadi perhatian serius, terutama bagi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Aprindo melaporkan bahwa pedagang ritel terpaksa menjual bahan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) karena mendapatkan harga tinggi dari produsen. Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey, mengungkapkan bahwa produsen telah menaikkan harga beli sebesar 20-35 persen di atas HET, yang kemudian mendorong pedagang ritel untuk menaikkan harga jualnya.

Pemerintah juga telah merespons kenaikan harga dan kelangkaan beras dengan langkah cepat. Bapanas mengindikasikan bahwa stok beras pemerintah dari gudang Bulog telah didistribusikan ke pasar untuk mengatasi kelangkaan beras nasional. Namun, kelangkaan beras di pasar ritel tetap menjadi sorotan. Aprindo melaporkan kesulitan dalam mendapatkan pasokan beras tipe premium lokal, bahkan dengan kemasan 5 kg, karena harga beras premium sudah melebihi HET.

Situasi ini mengingatkan pada kasus kelangkaan minyak goreng yang terjadi pada akhir tahun 2021. Pada waktu itu, harga minyak goreng naik secara signifikan, mencapai Rp21.150 per kg untuk kemasan bermerek. Kelangkaan minyak goreng ini menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan inflasi pada Januari 2024. Inflasi tersebut terutama dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Indeks kelompok ini menyumbang inflasi sebesar 5,84 persen, menunjukkan dampak signifikan dari kenaikan harga bahan pokok terhadap kesejahteraan masyarakat.

Kenaikan harga bahan pokok dan kelangkaan pangan menjelang Pemilihan Umum 2024 memiliki dampak yang serius bagi masyarakat. Harga yang semakin tinggi membuat daya beli masyarakat menurun, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menimbulkan ketidakstabilan sosial.

baca juga ….

Penampilan Terakhir Timnas Indonesia di Piala Dunia: Shin Tae-yong Maksimalkan Setiap Peluang

Operasi Besar: Pasukan Laba-laba TNI Obrak-abrik Markas Dedengkot OPM Undius Kogoya

Viral Ojol di Makassar Rela Antar Jenazah Bayi 53 KM Karena Keluarga Tak Mampu Bayar Ambulans

Serangan TPNPB-OPM di Kampung Timida: Incar Militer dan Milisi Indonesia

Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Selain memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok yang cukup, pemerintah juga perlu mengawasi dan mengendalikan harga agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Kerjasama antara pemerintah, produsen, dan pedagang ritel juga penting untuk menciptakan stabilitas harga yang adil.

Selain itu, perlu adanya upaya untuk diversifikasi dan pengembangan sektor pangan. Dengan mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan produksi lokal, diharapkan dapat mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga global dan mengurangi risiko kelangkaan.

Dalam situasi yang sulit seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap bijak dalam mengelola keuangan dan mengatur pola konsumsi. Mencari alternatif bahan pangan yang lebih terjangkau dan mengurangi pemborosan juga dapat membantu mengatasi dampak dari kenaikan harga bahan pokok.

Kenaikan harga bahan pokok dan kelangkaan pangan jelang Pemilihan Umum 2024 adalah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan semua pihak terkait. Langkah-langkah konkret dan kerjasama yang baik diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan menjaga kesejahteraan masyarakat.