Kronologi Tragis: Penembakan Oknum TNI AL di Makassar yang Menewaskan 1 Remaja

06/05/2024 By sukaitu@gmail.com 0

RedaksiBali.com – Pada Minggu (5/5/2024), kota Makassar, Sulawesi Selatan, diguncang oleh tragedi penembakan yang melibatkan oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) bernama Koptu SB. Dua remaja, RS (18) dan AL (16), menjadi korban dalam insiden tragis ini. RS, salah seorang dari kedua remaja tersebut, menghembuskan nafas terakhir akibat luka-luka yang dideritanya.

Insiden Penembakan Oknum TNI AL ini bermula dari keributan antara sekelompok warga di sekitar kediaman Koptu SB di Jalan Butta Butta Caddi, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Informasi dari Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makasar, Brigjen TNI (Marinir) Andi Rahmat M, menyebutkan bahwa keributan itu dipicu oleh kasus pencurian handphone.

Koptu SB, mendengar keributan dari dalam rumahnya, berusaha memeriksa situasi. Namun, situasi semakin memanas saat kaca rumahnya dihancurkan oleh lemparan batu dari orang tak dikenal. Tanpa diduga, Koptu SB juga dilempari batu oleh pihak yang bertikai, menyebabkan reaksi spontan dari oknum tersebut.

Dari lantai dua rumahnya, Koptu SB mengambil senapan angin jenis pre-charged pneumatic (PCP) dan menembak ke arah orang-orang yang terlibat dalam keributan. Tiga butir peluru dilepaskan dari balkon rumahnya, menimbulkan luka pada salah seorang dari mereka, yang kemudian dirawat di rumah sakit.

baca juga ….

Namun, tragedi belum berakhir. Ketika Koptu SB keluar dari rumahnya, dia melihat tiga orang membawa parang dari arah lain. Tanpa ragu, Koptu SB menembak, mengenai salah satu dari mereka, yaitu AL, yang kini tengah berjuang untuk hidupnya di RS dr. Wahidin Sudirohusodo.

Situasi semakin memanas saat Koptu SB menembak seorang remaja lain, RS, yang diduga merupakan salah satu pelaku. Tembakan itu mengenai kepala RS, menyebabkan luka serius yang berujung pada kematian remaja tersebut setelah berjuang di RS Bhayangkara.

Tindakan Koptu SB segera mendapat perhatian pihak berwenang. Polisi Militer Angkatan Laut Lantamal VI segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan Koptu SB serta barang bukti yang ditemukan di TKP.

Tragedi penembakan ini tidak hanya merenggut nyawa seorang remaja, tapi juga menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Makassar. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak akan pentingnya penyelesaian konflik dengan cara yang damai dan hukum.