Utang Global Mendekati 100% PDB: Tertinggi Setelah Perang Napoleon

30/04/2024 By sukaitu@gmail.com 0

RedaksiBali.com – Utang publik global mencapai titik kritis pada tahun 2023, hampir menyentuh 100% dari Produk Domestik Bruto (PDB), mencatat angka tertinggi dalam 210 tahun terakhir. Fenomena ini mencerminkan dampak pandemi Covid-19 dan krisis geopolitik yang merajalela.

Pandemi Covid-19 dan Krisis Ekonomi Global
Pandemi Covid-19 yang meletus pada 2020 memicu krisis ekonomi global yang parah. Negara-negara di seluruh dunia terpaksa meningkatkan utang publik mereka sebagai respons terhadap perlambatan ekonomi yang tajam. Aktivitas ekonomi yang terhenti menyebabkan pendapatan pajak merosot, mendorong pemerintah untuk bergantung pada utang guna membiayai kebutuhan anggaran.

Setelah melalui gelombang varian baru, pandemi mulai mereda pada 2022. Namun, perang Rusia-Ukraina pada awal tahun tersebut menimbulkan gejolak baru dalam perekonomian global. Inflasi melonjak tajam dan suku bunga naik, mengakibatkan kondisi keuangan yang semakin memburuk.

Peran AS dan China dalam Pertumbuhan Ekonomi Global
Amerika Serikat (AS) dan China, sebagai dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia, memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi global. Pertumbuhan yang melambat di China berpotensi memperlambat pertumbuhan dan perdagangan global, menciptakan tantangan fiskal bagi negara-negara dengan hubungan perdagangan yang kuat.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah yang tinggi dan fluktuatif di AS dapat memperketat kondisi pendanaan di negara-negara lain.

baca juga ….

Proyeksi IMF dan Peringatan dari World Economic Forum (WEF)
Meskipun International Monetary Fund (IMF) melaporkan perbaikan dalam prospek ekonomi global, Presiden World Economic Forum (WEF), Borge Brende, memberikan peringatan tentang risiko "stagflasi" di negara-negara maju. Stagflasi adalah kondisi di mana terjadi stagnasi ekonomi bersamaan dengan tingginya tingkat inflasi.

Brende menekankan bahwa rasio utang global mendekati tingkat yang belum pernah terjadi sejak dua abad lalu, memperingatkan akan pertumbuhan yang rendah dalam satu dekade ke depan jika langkah-langkah ekonomi yang tepat tidak diambil.

Solusi dan Rekomendasi IMF
IMF merekomendasikan langkah-langkah untuk mengatasi masalah utang global. Di antaranya adalah pengurangan subsidi energi, reformasi belanja publik, dan perluasan basis pajak. Langkah-langkah ini, jika diimplementasikan dengan tepat, dapat menghasilkan tambahan sebesar 9% dari PDB.

Efek Pemilu 2024 terhadap Utang Global
Pada tahun 2024, lebih dari separuh populasi dunia telah atau sedang menyelenggarakan pemilu nasional, yang berdampak pada kebijakan fiskal pemerintah. Sejarah menunjukkan bahwa tahun-tahun pemilu cenderung memicu peningkatan defisit fiskal, yang pada gilirannya meningkatkan utang pemerintah.

Pemerintah di seluruh dunia harus mengendalikan belanja dan melakukan reformasi kebijakan fiskal untuk menjaga keuangan publik tetap sehat. Langkah-langkah ini diperlukan agar tidak semakin memperdalam krisis utang global yang sudah ada.

Kesimpulan
Utang global mendekati 100% PDB, mencapai titik tertinggi dalam 210 tahun terakhir, yang sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan krisis geopolitik. Solusi untuk mengatasi masalah ini termasuk reformasi kebijakan fiskal dan langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan negara. Tindakan yang tepat diperlukan agar tidak terjerumus ke dalam resesi yang lebih dalam, sambil tetap memperhatikan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global.