Fakta Terkait Biaya Makan Pengungsi Rohingya yang Perlu Diketahui

11/01/2024 By sukaitu@gmail.com 0

RedaksiBali.com – Permasalahan pengungsi Rohingya yang ditangani oleh Menkopolhukam, Mahfud MD, masih menjadi polemik hingga saat ini. Pasalnya, permasalahan pengungsi Rohingya ini menimbulkan sejumlah pro kontra di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di wilayah pengungsian Rohingya.

Terdapat fakta-fakta terkait pengungsi Rohingya yang diduga masih belum diketahui oleh masyarakat luas. Salah satunya adalah fakta terkait biaya makan pengungsi Rohingya yang telah disampaikan oleh Mahfud MD. Dalam sebuah perbincangan bersama Denny Sumargo di acara “Curhat Bang,” Mahfud MD menyampaikan bahwa biaya makan pengungsi Rohingya tidak ditanggung oleh pemerintah Indonesia.

Menurut Mahfud MD, biaya makan pengungsi Rohingya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam perbincangan tersebut, Mahfud MD menjelaskan bahwa Indonesia hanya menjadi pelindung bagi para pengungsi Rohingya yang datang dengan jumlah yang banyak. Biaya makan mereka ditanggung oleh PBB melalui United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Mahfud MD menegaskan bahwa biaya makan pengungsi Rohingya tinggal di klaim saja. Pemerintah Indonesia tidak menyediakan biaya tersebut melalui APBN maupun APBD. Indonesia hanya melindungi para pengungsi tersebut dan menjadi tempat transit sementara bagi mereka. Negara tujuan sebenarnya bagi pengungsi Rohingya adalah Australia, Malaysia, dan negara-negara lain selain Indonesia.

baca juga….

Tolak Angin Latte: Kolaborasi Unik antara Kalyan Japan dan Sido Muncul

Pneumonia Mycoplasma pneumoniae: Kasus Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak bertanggung jawab sepenuhnya terhadap biaya makan pengungsi. PBB melalui UNHCR-lah yang bertanggung jawab dalam menyediakan biaya makan bagi mereka. Mahfud MD juga mengungkapkan bahwa beberapa pengungsi bahkan tinggal di Indonesia selama bertahun-tahun, memiliki keluarga, dan bahkan bersekolah. Namun, tanggung jawab biaya makan tetap menjadi kewajiban UNHCR.

Walaupun Indonesia bukan tujuan akhir bagi pengungsi, lama kelamaan negara ini juga menjadi tujuan mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Indonesia dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Meskipun biaya makan pengungsi tidak ditanggung oleh pemerintah Indonesia, negara ini tetap berperan sebagai pelindung dan tempat transit bagi mereka.

Permasalahan pengungsi merupakan isu global yang memerlukan kerjasama antar negara dan lembaga internasional. Dengan adanya fakta-fakta ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami peran Indonesia dalam menangani pengungsi. Selain itu, diharapkan juga adanya dukungan dan kesadaran akan pentingnya bantuan internasional dalam menyediakan biaya makan dan kebutuhan dasar bagi pengungsi.

Sebagai masyarakat Indonesia, kita dapat berperan dengan memberikan dukungan, kesadaran, dan partisipasi dalam upaya penanganan Rohingya. Dengan demikian, kita dapat membantu mengurangi beban yang ditanggung oleh pemerintah dan lembaga internasional dalam menyediakan biaya makan dan kebutuhan dasar bagi mereka.

Terakhir, perlu diingat bahwa Rohingya adalah manusia yang mengalami penderitaan dan kehilangan. Kita sebagai masyarakat yang peduli dan empati perlu memberikan dukungan dan perlindungan kepada mereka. Semoga permasalahan pengungsi dapat segera terselesaikan dengan adanya kerjasama dan kesadaran global.